Mengenal Music Distributions

Bagi kebanyakan orang istilah music distributions mungkin menjadi istilah asing yang baru didengar. Namun nyatanya, semua pasti mengenal istilah ini. Bisa dikatakan bahwa istilah tersebut merujuk pada proses dalam menyampaikan musik kepada para pendengar.

Jika dahulu lebih kepada mencetak rekaman dan menyimpannya di toko, maka saat ini mengacu pada pengunggahan musik ke penyedia layanan digital, sehingga nantinya para pendengar bisa melakukan streaming atau mengunduh lagunya. Nah, ternyata ada beberapa jenis dari istilah ini. Berikut ulasannya.

Beberapa Jenis Music Distributions

Music Distributions Besar

Jenis music distributions yang pertama ialah distribution besar. Maksudnya ialah label yang memiliki departemen distribusinya sendiri. Mereka memiliki hubungan yang kuat dengan masing-masing DSP besar. Nantinya mereka tidak hanya mengirimkan musik artisnya ke Spotify saja, tetapi memastikan musiknya masuk pada halaman populer dan bisa ditambahkan ke playlist editorial populer.

Music Distributions Mitra

Selanjutnya ada mitra distribusi yang memiliki tanggung jawab sebagai label dan membantu dalam mengembangkan artis independen. Nantinya, sebagai imbalan mereka biasa mengambil persentase dari royalti artis. Tentunya mereka akan berinvestasi pada artis yang menjanjikan, dengan begitu bisa mendapatkan keuntungan.

Music distributions mitra ini cenderung bekerja dengan artis yang memiliki rekam jejak yang terbukti dan sedang memiliki momentum. Sebagai artis independen, maka harus diundang atau melamar ke mitra distribusi ini.

Menariknya, beberapa mitra juga dimiliki oleh label besar. Jadi jika artis mampu berdistribusi bersama dan menunjukkan karier yang pesat, maka bisa membantu artis mendapatkan perhatian dari label induk. Adapun beberapa mitra distribusi yang paling populer di antaranya AWAL (Sony Music Entertainment), The Orchard (Sony Music Entertainment), Spinnup (Universal Music Studio), dan lain sebagainya.

Music Distributions Terbuka

Music distributions terakhir ialah distribution terbuka. Jika ada artis independen yang baru memulai atau belum siap bekerja sama dengan sebuah mitra distribusi, maka bisa merilis lagunya pada distribusi terbuka. Nantinya para artis bisa membuat akun pada distribusi terbuka dan mulai mendistribusikan musiknya.

Umumnya, distribusi terbuka hanya akan fokus pada menyalurkan musik Anda ke DSP. Nantinya, mereka akan melakukan ini dengan biaya tetap per rilis, biaya tahunan, persentase royalti, sampai dengan kombinasi semuanya. Menariknya, beberapa distributor terbuka pun sudah mulai merambah ke mitra distribusi dengan menyediakan layanan artis tambahan. Nantinya, tingkat dasar tersedia untuk semua artis dan tingkat yang lebih tinggi memerlukan aplikasi.

Terdapat dua contoh music distribution, yaitu Amuse dan Ditto. Keduanya merupakan perusahaan yang akan menjembatani kesenjangan antara menawarkan distribusi terbuka atau layanan artis seperti label. Keduanya memang sudah memiliki platform distribusi terbuka yang bisa dipakai oleh siapa saja. Selain itu, tingkatnya pun terjaga keamanannya bagi artis yang sudah lebih maju kariernya.

Platform terbuka ini akan menjadi alat penemuan dan akan membantu mereka untuk bisa mengidentifikasi artis yang layak untuk diinvestasikan. Di samping itu, terdapat juga CD Baby yang baru-baru ini sudah meluncurkan platform layanan label yang disebut dengan stages. Kehadiran distribusi terbuka menjadi angin segar bagi para artis independen yang baru terjun ke dunia distribusi musik.

Demikianlah berbagai jenis music distributions yang bisa Anda temukan. Beberapa jenis di atas dibedakan berdasarkan pada bagaimana cara mendistribusikan musiknya. Tidak hanya untuk para artis populer saja, tetapi terdapat jenis distribusi musik yang bisa digunakan oleh para artis independen baru.

Tinggalkan komentar